Routing
Definisi
Proses memindahkan paket data dari sumber ke destinasinya atau yang meneruskan jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya disebut sebagai routing. Proses ini bisa terjadi untuk berbagai jenis jaringan, mulai dari internet hingga telepon. Routing untuk packet-switching network (digunakan untuk internet) merupakan salah satu proses routing yang paling terkenal. Pasalnya kini kehidupan manusia tidak terlepas dari kecanggihan internet. Tanpa proses routing, perangkat kita tidak akan dapat berselancar di internet.
Untuk routing internet, dibutuhkan sebuah alat yang bernama router. Router yang digunakan untuk proses routing akan memilih path atau jalur khusus untuk paket data IP (internet protocol) sehingga ia dapat mencapai tujuan.
Glints.com menggambarkan proses routing seperti di bawah ini.
Dapat dilihat bahwa paket data berangkat dari komputer A ke komputer B melalui beberapa network. Router akan mencari jalur untuk routing yang paling cepat untuk kita. Secara sederhana, itulah proses routing.
Fungsi Routing
Fungsi routing adalah menghubungkan segmen jaringan lain untuk mengirimkan paket data.
Jenis Routing
Dikutip dari accurate.id, berdasarkan pengiriman paket data, jenis routing dibagi menjadi dua yaitu direct routing dan indirect routing.
Direct Routing adalah alamat langsung ke alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: IP 192.160.1.1 mengirimkan sebuah data ke komputer dengan alamat 192.160. 1.2.
Indirect Routing adalah alamat yang harus melewati alamat host yang berbeda sebelum menuju ke alamat host tujuan.
Geeks for Geeks menyampaikan bahwa ada tiga jenis routing, yaitu static routing, default routing, dan dynamic routing.
Masing-masing tipe routing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
1. Static routing
Static routing adalah jenis routing yang rutenya ditambahkan secara manual ke routing table. Kelebihan dari tipe routing ini yaitu keamanannya yang lebih tinggi.
Pasalnya, hanya administrator saja yang bisa memberi akses pada network untuk proses routing. Selain itu, tidak diperlukan penggunaan bandwidth dari router ke router.
Sayangnya, untuk jaringan yang besar, tipe routing ini sulit digunakan karena prosesnya yang masih manual.
2. Default routing
Default routing merupakan jenis routing yang menggunakan single router. Router yang digunakan akan mengirim semua paket ke single router. Rute ini dipilih pada proses routing saat tidak ada rute atau jalur lain yang tersedia untuk tujuan dari sebuah alamat IP.
3. Dynamic routing
Dynamic routing adalah proses yang otomatis.
Rute ditentukan langsung berdasarkan situasi dan kondisi jalur di routing table.
Keuntungan dari tipe routing ini tentunya yaitu kemudahan konfigurasinya karena otomatis.
Selain itu, pemilihan jalur atau rute juga jadi lebih efektif. Hanya saja, bandwidth yang lebih besar dibutuhkan dan keamanannya lebih rendah dibanding static routing.Proses routing yang dilakukan sebuah router menggunakan routing table untuk menentukan jalur mana saja yang bisa dilalui sebuah paket data supaya bisa mencapai tujuan akhirnya.
Bisa diumpamakan bahwa routing table ini seperti jalur kereta dengan stasiun-stasiun di dalamnya.
Penumpang adalah paket data yang harus naik kereta ke stasiun-stasiun tertentu untuk sampai ke tujuan akhir.
Ketika sebuah router mendapatkan paket, perangkat ini langsung mengecek ke mana tujuan akhirnya. Lalu, router mulai menentukan jalan yang harus ditempuh untuk koneksi yang terbaik.
Proses memindahkan paket data dari sumber ke destinasinya atau yang meneruskan jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya disebut sebagai routing. Proses ini bisa terjadi untuk berbagai jenis jaringan, mulai dari internet hingga telepon. Routing untuk packet-switching network (digunakan untuk internet) merupakan salah satu proses routing yang paling terkenal. Pasalnya kini kehidupan manusia tidak terlepas dari kecanggihan internet. Tanpa proses routing, perangkat kita tidak akan dapat berselancar di internet.
Untuk routing internet, dibutuhkan sebuah alat yang bernama router. Router yang digunakan untuk proses routing akan memilih path atau jalur khusus untuk paket data IP (internet protocol) sehingga ia dapat mencapai tujuan.
Glints.com menggambarkan proses routing seperti di bawah ini.
Dapat dilihat bahwa paket data berangkat dari komputer A ke komputer B melalui beberapa network. Router akan mencari jalur untuk routing yang paling cepat untuk kita. Secara sederhana, itulah proses routing.
Fungsi Routing
Fungsi routing adalah menghubungkan segmen jaringan lain untuk mengirimkan paket data.
Jenis Routing
Dikutip dari accurate.id, berdasarkan pengiriman paket data, jenis routing dibagi menjadi dua yaitu direct routing dan indirect routing.
Direct Routing adalah alamat langsung ke alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: IP 192.160.1.1 mengirimkan sebuah data ke komputer dengan alamat 192.160. 1.2.
Indirect Routing adalah alamat yang harus melewati alamat host yang berbeda sebelum menuju ke alamat host tujuan.
Geeks for Geeks menyampaikan bahwa ada tiga jenis routing, yaitu static routing, default routing, dan dynamic routing.
Masing-masing tipe routing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
1. Static routing
Static routing adalah jenis routing yang rutenya ditambahkan secara manual ke routing table. Kelebihan dari tipe routing ini yaitu keamanannya yang lebih tinggi.
Pasalnya, hanya administrator saja yang bisa memberi akses pada network untuk proses routing. Selain itu, tidak diperlukan penggunaan bandwidth dari router ke router.
Sayangnya, untuk jaringan yang besar, tipe routing ini sulit digunakan karena prosesnya yang masih manual.
2. Default routing
Default routing merupakan jenis routing yang menggunakan single router. Router yang digunakan akan mengirim semua paket ke single router. Rute ini dipilih pada proses routing saat tidak ada rute atau jalur lain yang tersedia untuk tujuan dari sebuah alamat IP.
3. Dynamic routing
Dynamic routing adalah proses yang otomatis.
Rute ditentukan langsung berdasarkan situasi dan kondisi jalur di routing table.
Keuntungan dari tipe routing ini tentunya yaitu kemudahan konfigurasinya karena otomatis.
Selain itu, pemilihan jalur atau rute juga jadi lebih efektif. Hanya saja, bandwidth yang lebih besar dibutuhkan dan keamanannya lebih rendah dibanding static routing.
Cara Kerja Routing
Bisa diumpamakan bahwa routing table ini seperti jalur kereta dengan stasiun-stasiun di dalamnya.
Penumpang adalah paket data yang harus naik kereta ke stasiun-stasiun tertentu untuk sampai ke tujuan akhir.
Ketika sebuah router mendapatkan paket, perangkat ini langsung mengecek ke mana tujuan akhirnya. Lalu, router mulai menentukan jalan yang harus ditempuh untuk koneksi yang terbaik.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar